Ketua IWO Sumbar Ingatkan Owner dan Manajemen SPBU Muaro Bodi Jangan Cuci Tangan Terkait Pengeroyokan Wartawan

TEBO]]TribunX id Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumatera Barat (Sumbar), Khadafi Azwar, Kamis (19/9) menyayangi terjadinya aksi pengeroyokan oleh oknum pegawai dan pelansir di SPBU Muaro Bodi terhadap Riance Juskal yang merupakan Dewan Kehormatan Pengurus Daerah (PD) IWO Kabupaten Tebo Provinsi Jambi yang terjadi Minggu (15/9) lalu.

“Saya mendapatkan kabar langsung dari Ketua Umum (Ketum) IWO terkait persoalan ini, dan saya sudah menghubungi saudara Rian, permintaan beliau sederhana saja, tidak minta materi, dia cuma minta pihak SPBU datang langsung ke Tebo menghadirkan seluruh karyawan dan orang yang terlibat mengeroyok dirinya untuk datang ke Tebo meminta maaf langsung kepadanya, dan dia sudah memberi waktu 2 x 24 Jam terkait hal ini,”ujar Khadafi Azwar.

Ketua IWO Sumbar sangat menyayangi sikap SPBU Muaro Bodi yang menganggap remeh permintaan tersebut dan tidak memenuhi permintaan itu, dirinya melihat adanya upaya cuci tangan yang dilakukan oleh manajemen SPBU Muaro Bodi yang cuma mencoba menyelesaikan permasalahan ini cukup melalui telepon seluler saja dengan menyatakan mereka sudah menskor seluruh karyawan yang terlibat dalam Pengeroyokan.

“Saya melihat itu namanya manajemen SPBU mau cuci tangan terkait persoalan ini, saya sudah ingatkan owner SPBU Muaro Bodi, Gusti Hosen agar pihaknya jangan cuci tangan terkait permasalahan ini, dan permintaan Rian tersebut sudah saya sampaikan kepada yang bersangkutan, ini yang menjadi korban wartawan, meminta maaf saja mereka tidak mau, benar kata Rian, anak bersalah maka orang tua harus bertanggung jawab,”lanjut Ketua PW IWO Sumbar lagi.

Dengan tegas Ketua PW IWO Sumbar meminta Pertamina Sumbar menindak tegas SPBU Muaro Bodi yang melakukan pembiaran terkait persoalan ini.

“Wartawan saja mereka perlakukan seperti ini, bagaimana jika masyarakat biasa yang mengalami, saya minta Pertamina Sumbar Tegas terhadap persoalan ini, begitu juga dengan Aparat Penegak hukum, karena persoalan ini cukup mencoreng nama baik Sumbar dalam memperlakukan orang yang berkunjung ke Sumbar, karena Sumbar adalah salah satu tujuan wisata dan pendidikan bagi rekan-rekan dari Provinsi tetangga,”tutupnya.

( Wilson Sibarani )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *