BATANGHARI]]TribunX.id, Bripda Nia Kurnia adalah sosok Polwan yang ramah dan berparas cantik yang kelulusan tahun 2024 angkatan 55 (Secaba) mencatatkan diri sebagai Polwan pertama se-Provinsi Jambi yang lulus dan menjabat sebagai anggota Polri (POLWAN) yang saat ini bertugas di Polsek Bajubang wilayah hukum Kapolres Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi dari Suku Anak Dalam (SAD).
Pada saat di jumpai di kapolres Batang Hari yang didampingi Kapolres Batang Hari ,Wakapolres dan Kapolsek, Bripda Nia Kurnia langsung menceritakan perjalanan karirnya dalam menggapai menjadi seorang Polwan dari SAD, Senin (11-11-2014).
“Saya kelahiran Pamenang (Bangko) tahun 05 Februari 2004, asal sekolah pertama saya di MIN Pemenang dan SMP di Satu atap Johor Baru dan pendidikan terakhir saya di SMA Negeri 6 Muara Bulian Batanghari. Kalau bapak saya memang asli suku anak dalam dan ibu saya tidak keturunan dari SAD, kami tinggal di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Untuk perasaan saya sendiri saya sungguh senang dan juga merasa terharu, Karena saya dan keluarga saya dahulunya adalah Anak rimba yang tidak tau apa-apa tentang kondisi dunia luar. Saya sendiri mendaftar anggota polri itu dapat informasi dari angota Bhabinkamtibmas dari Kapolsek Bajubang yang bertugas di wilayah saya Desa Bungku tentang adanya perekrutan anggota polri dari rekpro yang mana program proaktif polri”, Ungkap Nia Kurnia.
Tambah Nia lagi, ”Saya sangat merasa bangga bisa menjadi anggota Polri (Polwan) dan berdinas di polsek bajubang karena saya juga bisa menjadi tenaga pendidik atau guru bagi anak anak Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di Dusun SEDAYU Kecamatan Bajubang yang hampir berbatasan dengan provinsi Sumatra Selatan,
Kalau jarak tempuh untuk perjalanan dari Polsek Bajubang lebih kurang 3 jam, perjalanan yang begitu ekstrim untuk mencapai Dusun Sedayu, disanalah tempat saya mengajar atau mendidik anak-anak yang berasal dari suku anak dalam. Untuk sekarang sudah berjumlah lebih dari 20 anak yang belajar, disitu saya mengajarkan anak-anak disana agar mereka bisa membaca mengenal huruf dan berhitung, alhamdulillah program ini didukung penuh oleh bapak Kapolres Batanghari dan juga Kapolsek Bajubang sendiri bahkan Kapolda Jambi sampai ke Kapolri”, Beber Nia.
Terang Nia, “Adapum jadwal saya mengajar anak-anak disana itu dalam seminggu ada 3 hari yaitu hari Kamis, Jumat dan Sabtu, disana saya juga langsung mendatangi mereka di Dusun Sedayu, disana saya juga membimbing mereka keagamaan tentang Islam, seperti Sholat dan mengaji kepada anak-anak serta orang tua mereka. Yang alhamdulillah sejak saya datang ke desa Sedayu ada musholah dan alhamdulillah mushola itu sudah mulai ramai digunakan kegiatan ibadah dari mengaji hingga sholat sampai sekarang,
Semua saya lakukan dengan ikhlas dan jiwa semangat pantang nyerah, kalau cerita suka dukanya saat mau ngajar mereka dalam perjalanan banyak, tapi saya tetap semangat karena mereka adalah sama seperti saya yang keturunan SAD dan saya sangat berharap ke depanya akan lahir Nia, Nia baru yang bisa seprofesi seperti saya menjadi seorang POLWAN dari suku anak dalam ini”, Harap Polwan yang berparas cantik dan ramah Nia ini juga sebagai pengajar pendidik atau menjadi guru dan juga mengajarkan masalah agama islam untuk beribadah mereka sehari harinya”,
Kapolres batang hari juga mengatakan nia selain di bimas juga mengajar saudara saudara suku anak dalam ada beberapa kelompok yang di berikan pelajaran materi baik membaca ,menulis, maupun mengaji.harapan besar kami tentumya saudara kita dari suku anak dalam ini bisa mendapatkan pendidikan lebih baik kedepannya, tentunya perlu perhatian khusus, energi khusus mengingat terkadang anak anak kita dari suku anak dalam enggan sosialisai tetapi insya Allah dengan tekad saudari Nia untuk memberikan pelajaran untuk mengajar nanti nya anak anak SAD ini bisa mengikiti jejak beliau ataupun menjadi profesi profesi lain yang sama dengan suku anak dalam,untuk jalur khusus anak dalam sanpai saat ini kita juga masih ada menuntaskan jalur khusus suku anak dalam yang ingin bergabung untuk kapolri ,saat ini kami juga membuka jalur khusus untuk anak anak kita yang di bidang pertanian .dalam ramgka seratus hari kerja bapak presiden prabowo ( DA)