TribunX.id, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Paru Sedunia 2025 dengan tema “Healthy Lung, Healthy Life – Paru Sehat, Bangsa Kuat”, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Sukapura bekerja sama dengan Rumah Sakit Yarsi dan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi menggelar kegiatan sosial dan edukatif di Kampung Sukapura, RT 007 RW 10, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Acara yang berlangsung pada Minggu pagi ini dibuka oleh Ketua RW 10, Rohmad, kemudian dilanjutkan sambutan dari dr. Ulfahimayati, Sp.P (Spesialis Paru). Kegiatan ini dihadiri juga oleh dr. Zakiyah, M. Biomed., serta jajaran tenaga medis dari FK Yarsi.
Selain penyuluhan kesehatan paru dan bahaya rokok, kegiatan ini juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga, seperti pengecekan gula darah, asam urat, tekanan darah, serta berat badan.
Koordinator LMK Sukapura, Fahrul Roji atau yang akrab disapa Haji Alung, mengatakan kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian LMK terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
“Ini bagian dari bakti kami sebagai LMK untuk menciptakan langit biru di Jakarta. Kami ingin masyarakat sadar pentingnya menjaga paru-paru dan tidak takut untuk memeriksa kesehatan. Lebih baik mencegah sebelum terlambat,” ujar Haji Alung.
Ia menambahkan bahwa LMK akan terus berkeliling ke setiap RW untuk menggelar kegiatan serupa.
“Kemarin kami sudah di RW 6 dengan rumah sakit berbeda. Hari ini bersama Yarsi. Insya Allah kegiatan ini terus berlanjut agar warga makin peduli dengan kesehatan,” lanjutnya.
Sementara itu, dr. Ulfahimayati, Sp.P menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan paru, terutama dengan menghentikan kebiasaan merokok.
“Kesehatan paru itu kunci hidup sehat. Penyakit paru, seperti TBC dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), banyak menyerang karena rokok. Makanya tema tahun ini fokus ke stop rokok untuk hidup lebih baik,” jelasnya.
Menurut dr. Ulfa, faktor risiko terbesar penyakit paru di Indonesia adalah asap rokok, disusul polusi udara dan infeksi. Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengingatkan anggota rumah untuk berhenti merokok.
“Semua dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Kalau suami atau anaknya merokok, ingatkan. Karena dampaknya bukan cuma ke perokok, tapi juga orang di sekitarnya,” tambahnya.
Senada, dr. Zakiyah, M. Biomed menilai kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sejak dini.
“Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, terutama anak-anak yang bisa terpapar asap rokok walau tidak merokok langsung. Kalau kesadaran ini tumbuh, kita bisa punya generasi yang lebih sehat,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membakar sampah sembarangan, memperbaiki ventilasi rumah, serta rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi.
“Hal-hal kecil seperti itu sangat berpengaruh untuk menjaga paru-paru tetap sehat,” tutupnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga Sukapura. Mereka berharap acara serupa bisa terus dilaksanakan secara rutin agar kesadaran hidup sehat semakin meningkat di masyarakat.
(Kustiawan)
Peringatan Hari Paru Sedunia 2025 di Sukapura: Edukasi Kesehatan, Cegah Rokok, dan Wujudkan Langit Biru Jakarta
