Bupati Tapsel : Koperasi Merah Putih Boleh Ikut Andil Atasi Masalah Sampah

Tapanuli Selatan|TribunX.id, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel) mencatat tonggak sejarah baru dengan menjadi daerah pertama di Indonesia yang menuntaskan 100 persen pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh desa dan kelurahan.

Capaian ini menandai keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih.

“Alhamdulillah, pembentukan KMP di 248 desa dan kelurahan telah selesai pada akhir Mei 2025. Kita tercepat di Sumatera Utara, bahkan kemungkinan tercepat secara nasional. Semua koperasi sudah berbadan hukum dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM,” ujar Tapsel saat menghadiri workshop daur ulang sampah di Kecamatan Batang Toru, Kamis (3/7).

Sesuai Inpres No. 9 Tahun 2025, pemerintah menargetkan pembentukan 80 juta koperasi di seluruh Indonesia hingga 30 Juni 2025, dengan peluncuran nasional program direncanakan pada 12 Juli 2025.

Pernyataan Bupati Tapsel disampaikan dalam konteks workshop bertema daur ulang s90ampah plastik yang diselenggarakan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) di Sopo Daganak, Batang Toru. Kegiatan ini diikuti pelajar SMP dan SMA, serta kelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.

Gus Irawan mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah kini menjadi perhatian utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Dua minggu lalu, semua kepala daerah diundang oleh Menteri Lingkungan Hidup untuk membahas persoalan sampah sebagai agenda prioritas nasional,” katanya.

Berdasarkan data pemerintah, Indonesia menghasilkan sekitar 57 juta ton sampah setiap hari, dengan mayoritas berasal dari rumah tangga. Tahun ini, tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah “Hentikan Polusi Sampah Plastik”, sejalan dengan langkah-langkah konkret yang sedang digencarkan di daerah.

Menurut Bupati, keberadaan Koperasi Merah Putih tidak hanya berfungsi sebagai lembaga ekonomi rakyat, tetapi juga dapat menjadi penggerak ekonomi sirkular yang mengelola limbah bernilai ekonomis.

(Rahim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *