JAKARTA]]TribunX.id, Yang tersisa tinggal dua pekan ini, tak terasa menjadi penyambut 100 harinya umur kabinet “Merah-Putih” di era Presiden Prabowo Subianto, Selasa (17/12/2024).
Seperti arti nama kabinetnya, adakah keberanian dan kesucian mewarnai kinerja para anggota Kabinetnya?
Dari cerita yang bergentayangan di lingkaran Istana dan juga di ranah publik masih merasa adanya kejomplangan antara RI 1 dengan RI 2.
Jomplangnya antara senior dengan junior. Antara orang-orangnya Prabowo dengan orang-orangnya Jokowi yang jumlahnya hampir sama banyak.
Gambaran kondisi itulah yang membuat banyak orang meyakini terjadi ketidak-harmonisan dalam “kabinet-gendut” di bawah komando Prabowo itu.
Bukti-bukti yang mengarah ke situ setidaknya ditemukan dari sebuah pidato Prabowo dan LBP, belum lama ini.
Di even itu ditemukan nama Gibran Rakabuming Raka sang Wapres RI tak tersebut, padahal Menko dan Menteri disapa.
Aksi Gibran juga seakan “sebelas dua belas” dengan sang Ayah, anak terkasih Jokowi itu seakan dianggap mau jalan sendiri, blusukan membagi-bagikan susu, buku, sembako, bahkan ngarahkan rakyat yang terdzolimi selama ini supaya “Lapor Mas Wapres”, Gibran dicap ingin membuat pencitraan dirinya.
Gebrakan berantai itu serasa sebangun dengan isu Gibran “The Next President”.
Semua temuan kasat mata itu hari-hari ini menjadi obrolan hangat di berbagai warung kopi di persada negeri ini, dari Sabang sampai Merauke.
Obrolan politik “warung kopi” itu bahkan menjalar liar entah ke mana-mana.
Bahkan yang lebih extrimnya lagi, obrolan di “warkop” itu sampai membahas soal siapa yang duluan mendapat gelar almarhum antara pak Prabowo dan Gibran!
Anda juga pasti pernah menemukan obrolan-obrolan seperti itu kan?
Js Leo Siagian – Koordinator Wilayah Gerakan Jalan Lurus, Jabodetabek.