JAKARTA]]TribunX.id, Belakangan ini ada sekelompok avonturir yang ingin memojokkan dan menggembosi ataupun pembusukan terhadap ibu Megawati Soekarno Putri.
Maaf ya, sebagai mantan aktivis Eksponen Angkatan ’66, saya ingin mengingatkan semua adik-adik generasi muda/ mahasiswa-mahasiswi bahwa ibu Megawati Soekarno Puteri itu adalah salah seorang Pioner/ Tokoh Pergerakan Reformasi ’98 bersama Gus- Dur, Sultan Hamengkubuwono X, Amin Rais, Nurcolis Madjid dan lainnya.
Perlu juga dicatat, bahwa sebagai aktivis, kita harus memiliki pikiran yang cernih dalam hal melihat, menilai beberapa tokoh yang tampil jadi pemimpin bangsa kita, berkat dukungan dari ibu Megawati SP, seperti contoh sbb ;
1. SBY waktu itu dijadikan Menteri di kabinet nya ibu Megawati, belum tentu SBY bisa jadi R1 tanpa adanya pengalaman dan nama baik nya di era pemerintahan saat itu, Demokrasi benar-benar ditegakkan bu Mega pada saat itu.
2. Jokowi alias Mulyono yang bikin heboh OCCRP tidak akan jadi RI 1 kalo tidak dicalonkan PDI-P bahkan sampai terpilih 2 periode.
3. Prabowo Subianto mungkin saja jadi warga Jordania kalau ibu Mega tidak memanggilnya pulang ke Indonesia, bahkan dengan susah payah dan penuh tantangan, Prabowo dijadikan sebagai Cawapresnya ibu Mega, maju di Pilpres 2004.

Yah… Ini hanyalah pemikirin saya yang sudah memasuki Lansia (73 thn) dengan maksud agar janganlah kita generasi muda ini dengan seenaknya saja memojokkan ibu Mega yang telah banyak berjuang demi tegaknya Demokrasi di negeri kita ini (JasMerah)..!
Akhirnya,.. perlu juga saya ingatkan, bahwa ibu Mega itu adalah anak Presiden pertama dan Proklamator Kemerdekaan RI, ibu Mega juga sebagai mantan Wapres RI dan sebagai mantan Presiden RI ke lima, layak kita hormati!.
Maaf, saya tidak pernah menjadi anggota PDI-P tapi pada tahun 2001-2011 saya adalah kader DPP Partai Demokrat, sejak awal didirikan, saat ini saya sebagai Korwil GJL Se-Jabodetabek.
Marilah kita renungkan bersama, semua manusia di muka bumi ini, semua mantan PRESIDEN di dunia ini, ada sisi baik dan sisi buruknya, tidak ada manusia yang sempurna, begitu saja.
Aktivis intelektual yang saya kagumi antara lain ; Arif Budiman (alm), George Adi Condro (alm), Todung Mulya Lubis dan Hotman M Siahaan, itu senioren yang sangat saya hormati.