Satgas Badan Air Bikin Busana Tradisional dari Sampah Plastik

JAKARTA]]TribunX.id Lima personel Satgas Unit Pengelola Sampah (UPS) Badan Air Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, berkreasi membuat busana tradisional daerah dari sampah plastik, Minggu (1/9/2024).

Ide kreatif yang didasari untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi benda bernilai ekonomis, mulai mereka.wujudkan Juni 2024 lalu.

Fenomena Cuaca Panas, Warga Diminta Waspada Bahaya Kebakaran
Setiap hari, usai jam kerja atau saat waktu istirahat, mereka mengumpulkan berbagai jenis sampah plastik. Kemudian membersihkannya, lalu menyulam dan merangkai menjadi busana tradisional daerah serta sandal.

Lima Satgas yang terlibat dalam pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar plastik ini adalah, Rudi Salam (47) yang juga sebagai koordinator. Kemudian, Lusiana Simbolon (39), Megawati (49), Yuniarsih (47) dan Hana Febri (26).

Mereka mengerjakannya di sebuah saung berukuran 3×4 meter persegi di sisi barat Kalibaru, Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo.

Menurut Rudi, inisiatif membuat pakaian tradisional dari sampah plastik tercetus saat akan digelar parade perahu berbahan dasar botol dan galon di Kanal Banjir Timur (KBT). Dalam festival ini, peserta diwajibkan untuk mengenakan pakaian tradisional daerah.

“Nah, dari situ saya sama temen-temen mulai mencoba membuat busana daerah berbahan dasar plastik,” tutur Rudi, Minggu (1/9).

Diungkapkan Rudi, dalam proses pembuatan busana daerah, masing-masing berbagi tugas. Ada yang membuat pola, menyetrika plastik satu dengan lainnya agar merekat, ada yang menempelkan manik-manik atau hiasan.

“Untuk satu busana tradisional daerah lengkap, kami butuh waktu sekitar tiga hari. Kesulitannya karena bahan dasar plastik jadi harus teliti dan hati-hati.Salah sedikit plastiknya bisa robek dan tak terpakai,” kata warga Kalisari ini.

Dari bahan sampah plastik ini, jelas Rudi, mereka telah ciptakan pakaian khas Betawi, Batak Dayak, Papua dan Sulawesi, serta 10 sandal jepit unik.

“Hasil karya kami pernah dipamerkan dalam event yang digelar Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta,” akunya.

Dikatakan Rudi, “busana tradisional hasil kreasi mereka ini juga bisa dibeli dengan harga Rp 200 hingga Rp 400 ribu. Sedangkan sandal jepit harganya Rp 35 ribu atau tiga pasang Rp 100 ribu”.

“Busana daerah ini cocok untuk kegiatan karnaval.atau lomba,”. ungkap Rudi.

Megawati, anggota Satgas UPS Badan Air lainnya menambahkan, busana daerah yang mereka bikin juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris, seperti senjata, perisai dan lainnya.

“Untuk aksesoris seperti senjata dan tameng, kami buat dengan bahan dari sampah styrofoam agar lebih menarik,” tandasnya. **

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *