Sekretaris DPP PGPI-P DKJ Pdt. Kimson Sianturi, S.E., M.Th: Makna Natal Adalah Kasih dan Damai

JAKARTA]]TribunX.id, Perayaan natal di Indonesia selalu berlangsung meriah setiap tahunnya. Tahun ini, puncak perayaan Natal dijadwalkan berlangsung di setiap denominasi gereja-gereja yang melaksanakan ibadah natal di seluruh wilayah Indonesia, Rabu (25/12/2024).

Sekretaris DPP Perkumpulan Gereja Pentakosta Indonesia Pembaruan ( PGPI-P ) Daerah Khusus Jakarta, Pdt. Kimson Sianturi, S.E., M.Th., atau disapa akrab pak Kim memaparkan “Natal adalah momen istimewa yang dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia untuk mengenang kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Perayaan ini bukan hanya sebuah tradisi, tetapi sebuah kesempatan untuk merenungkan kasih Allah yang begitu besar bagi manusia, sebagaimana dinyatakan dalam Yohanes 3:16: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, ungkap Kim.

“Namun, makna Natal tidak berhenti pada perayaan lahiriah. Natal membawa pesan mendalam tentang transformasi hidup, keikhlasan hati, perdamaian, dan kasih yang sesuai dengan firman Tuhan. Kelahiran Kristus adalah undangan bagi setiap orang untuk mengalami pembaruan hidup, berdamai dengan Allah dan sesama, serta menjadi saluran kasih-Nya di dunia ini”, tutur Kim.

“Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada tantangan yang menguji kasih, keikhlasan, dan kemampuan kita untuk berdamai. Tetapi melalui Natal, kita diingatkan bahwa damai Kristus mampu melampaui segala akal dan memberikan kekuatan untuk menghidupi firman Tuhan”, tambahnya.

“Natal mengingatkan kita pada tujuan utama kedatangan Kristus: membawa perubahan hidup bagi setiap orang percaya. Dalam 2 Korintus 5:17, kita diingatkan bahwa di dalam Kristus, kita adalah ciptaan baru. Natal adalah momen untuk meninggalkan hidup lama yang penuh dosa dan kekhawatiran, serta memulai hidup baru yang dipenuhi dengan sukacita dan damai sejahtera. Transformasi ini terlihat dalam cara kita berpikir, berbicara, dan bertindak sesuai dengan firman Tuhan”, serunya.

“Teladan Yesus di dalam kelahiran-Nya menunjukkan keikhlasan hati yang luar biasa. Dia datang dalam kesederhanaan, lahir di palungan, untuk menunjukkan bahwa kasih dan pelayanan tidak membutuhkan kemewahan, tetapi ketulusan hati. Filipi 2:7 mengajarkan bahwa Yesus “mengosongkan diri-Nya sendiri” demi manusia. Natal menjadi kesempatan bagi kita untuk belajar melayani dengan hati yang tulus, tanpa pamrih, sebagaimana Kristus melayani kita”, pungkasnya.

“Salah satu inti dari pesan Natal adalah perdamaian. Dalam Lukas 2:14, para malaikat memproklamirkan, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi.” Natal memanggil kita untuk hidup berdamai: dengan Allah melalui pengakuan dosa, dengan diri sendiri melalui penerimaan kasih karunia, dan dengan sesama melalui pengampunan. Hidup yang berdamai mencerminkan karakter Kristus dan menjadi kesaksian bagi dunia”, pungkas Kim.

“Natal adalah perwujudan kasih Allah kepada manusia. Yohanes 15:12 mengajarkan, “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” Natal menginspirasi kita untuk menunjukkan kasih itu melalui tindakan nyata, seperti membantu mereka yang membutuhkan, menghibur yang berduka, dan berbagi berkat dengan hati yang murah hati”, paparnya.

“Natal bukan hanya perayaan tahunan, tetapi sebuah panggilan untuk hidup dalam kasih, damai, dan keikhlasan, sesuai dengan firman Tuhan. Dalam semangat Natal ini, mari kita memperbaharui komitmen kita untuk menjadi saksi Kristus, membawa damai, dan menyatakan kasih Allah kepada dunia, Selamat Natal”, tutupnya. (Js)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *