KENDARI|TribunX.id, Nuansa seni dan spiritualitas Islam menyelimuti Kota Kendari seiring dengan dibukanya Pameran Internasional Kaligrafi Islam 2025 di Gedung UPTD Museum dan Taman Budaya Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (11/10). Acara bergengsi ini menjadi bagian dari rangkaian Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28, yang menghadirkan lebih dari 200 karya kaligrafi dari 50 negara.
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Sultra, Nur Saleh, S.Pd., M.M., PUB, secara resmi membuka pameran tersebut. Dalam sambutannya, Nur Saleh menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas terselenggaranya kegiatan yang memadukan nilai spiritual, seni, dan budaya Islam ini.
“Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelenggarakan Pameran Kaligrafi Internasional ini. Kegiatan ini bukan hanya ajang seni, tetapi juga bentuk syiar Islam yang penuh makna,” ujarnya saat pembukaan.
Turut hadir Kiai Muhyiddin Ishaq, selaku Kepala PPIJ, yang menyampaikan bahwa pameran ini diselenggarakan oleh Jakarta Islamic Centre (JIC) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kiai Muhyiddin menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah Pemprov DKI Jakarta yang bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan seni kaligrafi Islam.
“Melalui pameran ini, kita ingin memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus memperkaya wawasan masyarakat, khususnya generasi muda, tentang keindahan dan kedalaman makna dalam seni Islam,” tutur Kiai Muhyiddin.
Selain menampilkan karya-karya kaligrafi dari berbagai negara, pameran ini juga menjadi sarana edukasi dan dialog lintas budaya. Pengunjung dapat mempelajari beragam gaya penulisan dan teknik kaligrafi dunia Islam, mulai dari kufi klasik hingga modern kontemporer.
Kehadiran Seniman Dunia
Dalam pembukaan, Nur Saleh disambut oleh Ketua Panitia Pameran Dipo Khairul Islami dari Jakarta Islamic Centre bersama tamu-tamu internasional asal India, yaitu Yusuf Husen Gori (Koordinator Culture India), Dr. Zaheda Khanam (pemilik Zaheda Collection), dan Sarita Subhascandra Gal, serta perwakilan Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (LEMKA) Jakarta, Ustaz Dhohirudin.
Usai membuka acara, Nur Saleh berkeliling meninjau seluruh karya yang dipamerkan. Ia mengaku terkesan dengan keindahan dan kedalaman spiritual dari setiap goresan kaligrafi.
“Ini luar biasa. Karya-karya hebat dari para seniman dunia, terutama dari India, bisa hadir di Kendari. Tapi saya juga bangga, karya anak bangsa kita tidak kalah indahnya,” ujarnya kepada wartawan.
Ia berharap pameran semacam ini terus digelar agar generasi muda di Sulawesi Tenggara memiliki ruang untuk belajar dan terinspirasi.
Ketua Panitia Dipo Khairul Islami menjelaskan, pameran kali ini menampilkan 200 karya kaligrafi dari 50 negara, termasuk empat karya legendaris Maestro Kaligrafi Indonesia Dr. K.H. Didin Sirojudin, yang dibuat sejak tahun 1980-an. Karena keterbatasan ruang, karya-karya tersebut akan dipamerkan secara bergantian setiap tiga hari.
Selain karya dari Indonesia, pengunjung juga dapat menikmati karya internasional milik Yusuf Husen Gori, Dr. Zaheda Khanam, dan Sarita Subhascandra Gal, kurator sekaligus seniman kaligrafi asal India yang hadir langsung di Kendari.
Tak hanya pameran, acara ini juga dimeriahkan dengan live demo “hand match”, pertunjukan pembuatan karya seni khas India yang menonjolkan kehalusan tangan dan nilai estetika tinggi.
“Tujuan utama kami tentu mendukung pemerintah dalam penyelenggaraan STQH Nasional. Kami ingin masyarakat lebih mengenal dan mencintai seni kaligrafi sebagai bagian dari kekayaan budaya Islam,” ujar Dipo.
Terbuka untuk Umum
Pameran Internasional Kaligrafi Islam ini terbuka untuk umum mulai 11 hingga 18 Oktober 2025, setiap hari pukul 09.00–21.00 WITA, tanpa biaya masuk alias gratis. Masyarakat Sulawesi Tenggara diajak hadir untuk menikmati keindahan karya kaligrafi dunia, sembari memperkaya wawasan tentang seni Islam yang universal dan abadi.
Dengan semangat STQH Nasional ke-28, Kendari tidak hanya menjadi tuan rumah kegiatan keagamaan tingkat nasional, tetapi juga menjadi pusat pertemuan seni Islam dunia.
Melalui pameran ini, diharapkan lahir generasi Qur’ani yang kreatif, berjiwa seni tinggi, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
(Kustiawan)
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara*
